5 Alasan Berteman Dengan Mantan Adalah Bukti Kedewasaan

Berteman Dengan Mantan

Berteman kembali dengan mantan bukanlah hal yang mudah. Banyak yang bilang “kalo udah putus ya putus aja” tapi sebagian orang juga berpendapat bahwa berteman kembali dengan mantan merupakan sebuah kedewasaan karena mantan sudah mengetahui hidup kita. Tapi banyak juga yang berpendapat bahwa berteman kembali dengan mantan sama saja masih menyimpan perasaan dan malah akan menyakiti diri sendiri. Semua manusia bebas berpendapat. Disini saya akan menjelaskan beberapa alasan kenapa kamu harus berpikir jernih karena menjalin hubungan yang baik dengan mantan ada banyak sisi positifnya. Sisi positif itu membuat usaha yang harus kita keluarkan untuk kembali berteman kembali dengan mantan setelah perputusan jadi sangat sepadan. Yang bilang berteman dengan mantan adalah nggak mungkin termasuk golongan yang merugi. Karena ada banyak hal yang bisa kamu tuai andai kamu cukup dewasa buat ga baper (bawa perasaan) sana sini. Butuh diyakinkan lagi? Oke saya akan menjelaskan beberapa alasan kenapa kamu ga perlu gengsi untuk berteman kembali dengan mantan pacar kamu. 5 Alasan Positif Berteman Dengan Mantan Mantan mengerti kamu luar-dalam Sebagai seseorang yang sudah pernah menjalin hubungan sangat tidak mungkin kalau nggak tau sisi lain dari pasangan kalian. Mantan walaupun sudah putus dia tetap tau sisi lain yang nggak pernah kamu tampakkan di depan teman. Pasti sudah banyak sekali suka-duka yang kamu lalui saat bersamanya. Nggak peduli akhirnya bagaimana, toh faktanya kamu pernah menjalin hubungan yang sangat dengannya. Jadi dialah orang yang sangat mengerti kamu luar-dalam.

Karena dia mengerti semua sisi, maka dialah orang yang tepat untuk kamu bertanya. Seperti bertanya cocok nggak ya kalau kamu bekerja ini? Kamu bisa beradaptasi nggak ya kalau pindah ke kota ini? Tanpa sadar walaupun kamu sudah bukan lagi pasangan tapi kamu sudah menemukan sahabat secara instan. Sekali peduli mustahil untuk berhenti Sekali saja kamu punya perasaan peduli terhadap seseorang maka akan sangat sulit untuk dihilangkan. Mau bagaimanapun orang itu sudah pernah jadi orang yang begitu berarti buat kamu. Orang itu juga yang membantu membentukmu jadi pribadi yang sekarang ini. Dia sangat berjasa dalam hidup kamu, lalu bagaimana caranya agar kamu bisa berhenti peduli?. Tapi peduli sama mantan bukan berarti kamu berharap bisa balikan sama dia.

Peduli artinya simple, kamu cuma mau hidup dia bersih dari malapetaka. Kamu juga nggak mau kalau dia menyerah pada ujian hidupnya. Dan kalau bisa dia akan meminta kamu membantunya agar dia selalu baik-baik saja. Nggak tau sih gimana pendapat kamu soal point ini, tapi yang jelas bukankah ini terdengar seperti resep yang baik untuk sebuah pertemanan. Memulai hubungan dengan baik-baik dan mengakhirinya dengan baik-baik Ada banyak harapan yang pernah kamu tuangkan dengan mantan kamu. Meskipun ada banyak juga ketidakcocokan diantara kalian yang berujung pada berakhirnya hubungan kamu. Tapi bukankah tidak masuk akal kalau kamu mengakhiri hubungan yang berawal secara baik-baik. Berteman dengan mantan bukan suatu hal yang mustahil.

Yang kamu dan mantanmu butuhkan hanyalah kedewasaan. Yang pada akhirnya dia tetaplah orang yang pernah membuat kamu jatuh hati. Fakta ini nggak akan pernah berubah meskipun kamu sudah tidak memilikinya. Kamu bisa berteman dengannya tanpa harus melibatkan perasaan, memang terdengar gampang namun sangat susah untuk dijalankan. Saatnya berdamai dengan dirimu sendiri Belajar berteman kembali dengan mantan adalah proses berdamai dengan diri sendiri. Dimana kamu berteman dengan seseorang yang pernah mengisi hidupmu. Pada tahap ini kamu belajar untuk mengatur hati kamu agar tidak terjebak dalam perasaan ingin balikan. Sudah pasti di awal putus kamu sangat emosional, bahkan ada beberapa yang sampai memblokir atau menghapus semua hal tentang dia.

Nggak cuma nyesek, kamu juga pasti merasakan sesal dan kemarahan karena perpisahan itu. Seiring waktu kamu akan bisa mengontrol ego dengan baik, hatimu juga akan ikhlas menerimanya. Yang tadinya terdengar nggak masuk akal, justru menjadi skenario terbaik ketika kamu sudah berhasil move on dan melupakan rasa kekecewaan. Sudah saatnya kamu pakai kedewasaanmu untuk bisa berteman kembali dengan mantan. Kalian masih satu dunia Jangan menolak fakta bahwa kalian masih satu dunia atau bahkan satu kota. Jadi mau kalian putus atau enggak, kalian itu masih satu dunia. Karena hal ini, peluangmu untuk bertemu lagi dengannya sangat besar. Jadi bukankah lebih nyaman kalau setelah putus kalian membangun hubungan pertemanan saja daripada harus saling bermusuhan. Apalagi kalau kalian bekerja di perusahaan yang sama.

Dunia kerja tidak akan peduli dengan kenangan yang pernah kalian punya. Saat masih ada kecanggungan antara kalian, jangan heran kalau kinerja kamu bakal terganggu. Sebaliknya, jika kamu bertemu dengannya sebagai teman bukan mantan yang bermusuhan maka pekerjaanmu akan berjalan lancar, dan mungkin saja karirmu akan terbantu olehnya.
Dari begitu banyaknya alasan, semua kembali lagi dengan kepribadian diri kalian masing-masing. Apakah kalian sanggung berteman kembali dengan mantan, apakah kalian sanggup mengontrol ego dan menurunkan gengsi. Semoga 5 alasan diatas dapat membantu kamu sebagai bahan pertimbangan untuk menjalankan hubungan pertemanan dengan mantan. Tidak perlu terlalu buru-buru, jalani saja apa yang ada.
Nikmati semua prosesnya agar dirimu bisa menerima dengan lapang dada segala kenangan dan kekecewaan yang pernah ada antara kamu dengan mantan. Dan mengubah semuanya menjadi semangat pertemanan yang tak akan berakhir. Jangan lupa jadikan semua hal menjadi pelajaran berharga di hidupmu. Dan cobalah untuk berteman dengan mantan. 
continue reading 5 Alasan Berteman Dengan Mantan Adalah Bukti Kedewasaan

Apa Itu Kelainan “Kleptomania”?

kelainan Kleptomania

Telah diketahui, bahwa masyarakat Indonesia sendiri kurang memiliki adanya pengetahuan dan wawasan yang luas. Ketika seseorang memiliki suatu penyakit ataupun kelainan, pasti banyak sekali orang yang mengatakan hal tersebut kedalam hal-hal yang berbau mistis atau pun dijadikan sebagai korban dari adanya cerita dari mulut ke mulut.

Salah satunya, ialah kelainan Kleptomania ini. Kelainan yang satu ini rupanya disebabkan dengan adanya sebuah dorongan pada impulsive nya yang terkadang membuat para penderita Kleptomania itu sendiri tertekan. Biasanya, orang yang menderita Kleptomania ini pun akan mencuri berbagai macam barang yang tidak berharga dan tidak terlalu memiliki fungsi nya tersendiri.

Sehingga, barang-barang yang telah dicuri nya akan dibuang atau hanyalah disimpan pada suatu tempat. Walaupun para penderita Kleptomania ini memiliki banyak sekali gejala yang harus diketahui dan ditangani sejak awal, namun tak jarang orang yang menyepelekan kelainan tersebut.


Gejala Adanya Kelainan Kleptomania
kelainan Kleptomania

Telah diketahui, bahwa kelainan yang satu ini adalah suatu kondisi pada seseorang yang seringkali mencuri dan tindakan tersebut tidak bisa di sembuhkan dengan seorang diri. Biasanya, orang yang menderita Kleptomania ini hanyalah sebuah dorongan pada impulsive nya yang tidak membutuhkan adanya “harga” pada barang curiannya yang berujung dibuang atau pun disimpan pada suatu tempat. Berikut gejala-gejala yang wajib kamu ketahui pada penderita Kleptomania:

Ketidakmampuan Untuk Melawan Dorongan Impulsif
Gejala yang satu ini rupanya menjadi salah satu gejala orang yang memiliki kelainan Kleptomania. Pada umumnya, orang yang menderita Kleptomania tersebut rupanya tidak memiliki sebuah kemampuan untuk melawan kondisi yang akan memburuk seiring berjalannya waktu.

Sehingga, ia akan membiarkan adanya dorongan impulsive nya tersebut untuk terus melakukan pencurian yang dilakukan. Karena, pada dasarnya seseorang yang memiliki kelainan ini sangatlah membutuhkan orang-orang yang disekitarnya untuk mengatasi atau mencegah kembali perbuatan mencuri.

Pelampiasan Kecemasan Penyebab Mencuri
Kemudian, gejala selanjutnya yang kerap kali dirasakan oleh orang yang menderita adanya Kleptomania yang satu ini, adalah rasa cemas atau rasa tertekan pada kondisinya. Terkadang, rasa cemas atau rasa takut yang berlebihan memang membuat kebanyakan orang melakukan berbagai macam hal-hal yang buruk. Orang yang menderita Kleptomania ini pun biasanya akan mencuri ketika ia sedang bingung untuk melakukan hal-hal yang ingin dilakukannya sebagai pelampiasan terhadap rasa cemas dan rasa takut yang sedang dialaminya.

Adanya Rasa Kesenangan Dalam Mencuri
Gejala yang satu ini memang menjadi gejala yang paling sering dirasakan oleh kebanyakan orang yang menderita adanya kondisi Kleptomania. Pada umumnya, rasa kesenangan setelah mencuri dan rasa puas akan muncul ketika ia telah berhasil mendapatkan suatu barang yang hanya menarik perhatiannya saja. Walaupun terkadang barang-barang yang dicuri nya tidak terlalu berharga dan tidak dibutuhkannya.

Merasa Kecanduan
Kemudian, gejala terakhir yang biasanya dimiliki oleh orang yang menderita kelainan pada kelainan Kleptomania yang satu ini, adalah merasa kecanduan. Walaupun terkadang penderitanya hanyalah melakukan sebagai pelampiasan rasa kecemasan, rupanya hal tersebut pun akan berdampak sebagai “candu” pada dirinya sendiri. Barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan pun terkadang berujung menjadi sampah atau disimpan pada suatu tempat. Kecanduan mencuri yang dimiliki oleh penderita Kleptomania ini pun akan sama miripnya dengan orang yang memiliki kecanduan pada rokok.

continue reading Apa Itu Kelainan “Kleptomania”?